Para guru diakuinya masih mengandalkan Compact Disk (CD) yang berisi panduan bahan ajar kepada siswa. Sedangkan Kurikulum 2013 sudah mulai diterapkan Tahun Ajaran 2014/2015 ini. Dengan belum tersedianya buku ajar, guru masih mengandalkan CD yang belum semuanya bisa maksimal memanfaatkan itu.
“Kita dapatkan CD itu bulan Juli lalu, sebelum mulai tahun ajaran baru. Sudah dibagikan ke semua sekolah, tapi memang CD itu tidak semua bisa, tidak semua sekolah di daerah yang memiliki listrik, kalau mau difotokopi, biaya lagi,” ujarnya, pada Sabtu (6/9) kemarin seperti dilansir Tribun Pontianak.
Di Kapuas, dijelaskan baru sekitar 60% SD yang ada listrik. Sisanya masih belum tersentuh listrik, sehingga agak kesulitan untuk mengakses atau mengoperasikan CD tersebut. “Mungkin tidak semua bisa, kalaupun pakai genset, untuk laptop juga mungkin kadang susah,” jelasnya.
Ia mencontohkan, beberapa sekolah yang tidak ada listrik seperti SD 25, 42, 71, 74, 76 Penyelimau, SD 67 Nanga Biang, SD 51 Sebongkup, SD 75 Tapang Dulang, SD 19 Jonti, SD 47 Rambin, SD 49 Sungai Tapang, SD 43 Kenual dan lain-lain. CD itu dikatakan memang sudah didapatkan dari Dinas Pendidikan provinsi. Di dalam CD itu terdapat panduan untuk guru dan murid.
Posted by 5:16 AM and have
0
comments
, Published at
No comments:
Post a Comment