Siapa yang tak kenal
dengan sekolah Amkur Pemangkat ? Sekolah yang identik dengan didikan
katoliknya, juga merupakan pencetak siswa-siswinya menjadi anak yang
berprestasi, baik dalam pelajaran maupun ekstrakulikulernya. Hal ini tidak
lepas dari bimbingan kepala sekolah dan guru.
Kegiatan ekskul di Amkur Pemangkat sangat menarik diikuti.
Beberapa diantaranya adalah tenis meja atau pingpong, karate, silat, badminton,
futsal, volley, basket, dan lain-lain. Khusus futsal, karena pihak sekolah
tidak memiliki lapangan, terkadang siswa-siswi Amkur menyewa lapangan. “untuk
futsal karena kami tidak punya lapangan, anak-anak menyewa lapangan diluar”,
jelas Pak Edy, pembina tim basket putri. Namun di Amkur, ekskul yang sangat
banyak diminati pelajar Amkur adalah basket.
Untuk jadwal latihan ekskul basket sendiri punya masalah
waktu. “Kalau siang hari kami kan gak bisa karena siswa SMA masuk siang
sedangkan siswa SMP masuk pagi, jadi kami latihan malam hari, kecuali hari
Minggu kami latihan sore”, tukas Pak Edy (24/5).
Pada hari Senin, tim basket
putra yang latihan, sedangkan untuk putri latihannya pada hari Selasa khusus
tim basket putri SMA, untuk hari Rabu tim basket putri SMP dan hari Sabtu
latihan gabungan tim basket putri. Sedangkan untuk hari Jum’at dan Minggu
khusus umum. “Untuk hari Jum’at itu umum, para alumnus Amkur biasanya main
disini. Dan untuk hari Minggu yang mau bertanding silahkan, tapi biasanya
digunakan oleh tim basket putri”, jelas guru pembina tim basket putri ini.
Tidak hanya latihan, 2 tahun terakhir ini sekolah Amkur juga
mengadakan even pertandingan basket dan cheerleaders
se-Kabupaten Sambas khusus putri yang dilaksanakan setiap bulaan Oktober.
Biasanya yang ikut berkisar antara 9 samapai 11 klub, karena tidak semua
sekolah memiliki tim basket. Even bergengsi ini sering disebut Amkur Cup.
Sedangkan yang cowok tidak dilaksanakan karena biasanya yang mengadakan even
basket adalah dari Bona. “Kenapa cewek aja yang diadakan, karena kalau cowok
kan banyak guru pembina sedangkan yang cewek susah berkembang, jadi perlu
digenjot dengan even-even”, katanya.
Untuk dana setiap even Amkur Cup, anak-anak sendirilah yang
mencarinya. “Kita pernah mengajukan proposal ke Perbasi, namun tidak ada
respon. Jadinya anak-anak dengan dibantu para alumnus mencari donator sendiri”,
kata Suster Samilah selaku kepala sekolah SMA Amkur.
Selain Amkur Cup, SMA Amkur juga pernah mengikuti Porprov
dan Popwil 4 tahun lalu dan DBL. untuk Porprov, mereka mendapatkan juara 3.
Sedangkan untuk DBL mereka mendapatkan juara 2. Prestasi baik ini tidak mereka
lanjutkan karena kendala administrasi. “Kami pernah ikut DBL 2 kali tapi
biayanya mahal, akhirnya kita menyelenggarakan disini. Jadi kita semua terlibat
bermain daripada kesana kita habiskan sendiri biayanya”, tegas Suster Yeni.
Kendala lainnya yang dihadapi tim basket Amkur adalah
jarangnya pelatihan wasit yang berakibat para pelatih tidak mengetahui
aturan-aturan baru. Selain itu untuk pelatih hanya mengandalkan pengalaman, hal
ini pun dinilai kurang karena jarang ikut tournament.
“Ketika tornament anak-anak kelihatan
kikuk, ragu-ragu dan cun karena begini salah begitu pun salah”, tegas Pak Edy.
Walaupun beribu kendala tersebut, namun mereka masih punya
satu harapan penting yaitu bermain terbaik untuk Amkur. “Kita berharap
anak-anak bisa memberikan permainan terbaik mereka dalam setiap pertandingan”,
jelas Pak Edy dan Suster Yeni hamper bersamaan.
Mereka tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa adanya dukungan
dari suporter dan guru pembina. Kita
berikan penghargaan terbaik untuk guru pembina yang tidak kenal lelah mengajar
dan mendidik anak-anak basket Amkur hingga menjadi atlit yang berprestasi.
Bukan demi sekolah ataupun pelatih, tapi demi mereka juga. Semangat terus Tim
basket Amkur !!
Posted by 5:55 AM and have
0
comments
, Published at
No comments:
Post a Comment