Postingan Bebas tapi Tidak Sebebas-Bebasnya

Kicauan Florence Menghina Jogja

Kicauan Florence Menghina Jogja

Akun Path milik Florence Sihombing
Hai sobat flatulene. Nama Florence Sihombing menjadi trending di indonesia sejak kicauan kotornya di akun media sosial Path pribadinya yang membuat resah warga Jogja.
“Jogja miskin, tolol, dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta-Bandung jangan mau tinggal Jogja”

Siapa sih sebenarnya Florence Sihombing ?

Florence merupakan seorang wanita asal Medan, Sumatera Utara yang berada di Jogja untuk melanjutkan studinya. Ia kini tercatat sebagai seorang mahasiswa yang menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Fakultas Pasca-sarjana Ilmu Kenotariatan.

Kenapa ya Florence bisa berkicau seperti itu ?

Rabu (27/8), Florence hendak mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) motornya, Honda Scoopy di SPBU Lempuyangan. Saat itu, antrean kendaraan terutama motor cukup panjang. Panjangnya antrean kendaraan yang mengular membuat Florence memilih menuju antrean mobil. Deretan mobil ini sedang mengantre mengisi Pertamax. Namun petugas SPBU kemudian menolak menuangkan BBM non subsidi itu ke tangki motor Florence.
Petugas SPBU lantas meminta Florence untuk ikut mengantre dengan kendaraan sejenis bersama pengedara motor lainnya.
Setelah kejadian itu, mucullah postingan Florence yang bernada kasar.
“Jogja miskin, tolol, dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta-Bandung jangan mau tinggal Jogja,” tulis Florence di akun pathnya. Ia bahkan menyebut tindakan petugas SPBU itu sebagai sebuah bentuk diskriminasi.

Bukannya menjaga sikap saat berada di kota tempatnya menempuh studi, ia justru mengumpat dengan kata-kata yang tak menunjukkan etika. Akibat tak bisa menjaga ucapannya, Florence harus menerima sanksi dari pihak kampus. UGM berencana memanggil Florence Senin (1/8/2014) untuk meminta keterangannya lebih lanjut.
Wakil Dekan Bidang Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Hukum UGM, Prof. M. Haswin mengungkapkan, sanksi terhadap mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan itu tetap ada. Namun, penekanan wujud sanksinya seperti apa, pihaknya belum bisa menjelaskan.

Selain mendapatkan sanksi dari kampus, Florence tampaknya akan menghadapi ancaman lebih serius. Perempuan ini resmi dilaporkan ke Polda DIY oleh LSM Jangan Khianati Suara Rakyat (Jati Sura) yang didampingi oleh kantor advokat Erry Suprianto, pada Kamis (28/8). Laporan tersebut resmi diterima SPK Polda DIY pukul 17.30 WIB dengan nomor laporan STBL/644/VIII/2014/DIY/SPKT.
Ancamannya tak main-main, Ahmad menambahkan bahwa ia bisa diancam hingga 6 tahun penjara dan denda Rp 1 Miliar.

Adapun, laporan tersebut langsung diserahkan ke Reskrimsus untuk penyelidikan lebih lanjut. Sementara itu, Fajar Irianto dari LSM Jati Sura menjelaskan bahwa pihaknya mengambil langkah cepat menempuh jalur hukum lantaran kasus ini sudah dianggap meresahkan. Ia berharap hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi siapapun untuk berhati-hati dalam bertindak atau berbicara terutama yang mengarah pada hal provokatif.

Namun menurut kabar yang beredar, tak ingin kasusnya berkembang menjadi lebih besar, Florence akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Jogja. Di media sosial Path miliknya Flo (begitu sapaan akrabnya) meminta maaf kepada seluruh civitas UGM, warga Jogja, dan dosen yang membimbingnya selama menempuh studi.

Nah, sob gimana ? Semoga menjadi pembelajaran bagi sobat flatulence agar berhati-hati kalau berkicau di sosial media.



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Unknown, Published at 5:33 AM and have 0 comments

No comments:

Post a Comment