Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model Singkawang merupakan
satu-satunya MAN Model yang ada di Kalimantan Barat dan satu dari 35 MAN Model
yang ada di Indonesia. Penetapan ini berdasarkan Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam No. IV/PP.00.6/KEP/17A/98 tanggal 20
Februari 1998.
Sebagai salah satu MAN Model, MAN Model Singkawang disiapkan
sebagai titik tumbuh sentral yang menjadi contoh, pusat sumber belajar, dan
pusat pemberdayaan bagi seluruh madrasah di Kalimantan Barat. MAN Model
Singkawang sebagai sekolah unggulan harus mampu menampilkan kinerja yang
memiliki karakteristik popular, Islami dan berkualitas.Perkembangan.
MAN Model Singkawang diawali dengan berdirinya MAN Pontianak
filial Singkawang pada tahun 1992. Pada tahun 1997 berubah status menjadi MAN
Singkawang Kabupaten Sambas, dan sejak tahun 1998 ditetapkan sebagai MAN Model
Singkawang yang berkedudukan di Jalan Veteran, Kelurahan Roban, Kecamatan
Singkawang Tengah, Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
Pada akhir tahun 2007, MAN Model Singkawang menjalani proses
akreditasi dan mendapatkan predikat “Terakreditasi A” berdasarkan Surat Badan
akreditasi Provinsi-Sekolah/Madrasah nomor 38/BAP-S/M/II/2008, dan MAN Model
Singkawang masih eksis sebagai lembaga pendidikan yang sederajat dengan SMA,
dan berkembang pesat hingga sekarang jumlah siswa MAN Model Sudah mencapai 491
Siswa dengan jumlah Rombel 17 Ruang.
Visi : “Output madrasah yang prestatif, terampil, dan
berakhlakul karimah serta terciptanya lingkungan madrasah yang bersih, indah
dan sehat.”
Misi :
A.
Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas
dalam pencapaian prestasi akademik dan non akademik;
B.
Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam
mempelajari Al-Qur’an dan menjalankan ajaran Agama Islam;
C.
Mewujudkan pembentukan karakter Islami yang
mampu mengaktualisasikan diri dalam masyarakat;
D.
Mengembangkan proses pembelajaran melalui
pengembangan diri siswa untuk mencapai keterampilan siswa.e.Menyelenggarakan
tata kelola lingkungan madrasah yang bersih, sehat dan indah.
Daftar nama kepala madrasah :
1.
H.B. Rasnie, Ba (Tahun 1992 s/d 1997)
2.
H. Syamsuri Syafiuddin, S.Ag (Tahun 1998 s/d
2003
3.
H. Mahmudi, S.Ag ( Tahun 2003 s/d 2007)
4.
Drs. Sugianto Adi Saputra, M.Ag (Tahun 2007 s/d
2010)
5.
Ersan, S.Pd, M.Pd (Tahun 2010 s/d sekarang)
Itulah profil singkat tentang
sekolah keagamaan MAN Model Singkawang. Namun, yang akan kita bahas dalam
kesempatan kali ini bukan hanya itu, tetapi tentang kegiatan ekstrakulikuler
yang ada di MAN Model Singkawang.
Setiap sekolah mestinya mempunyai
kegiatan pengembangan minat dan bakat untuk para siswa-siswinya, begitu juga
dengan MAN Model Singkawang. Meskipun berstatus sebagai sekolah keagamaan,
namun pihak sekolah juga mengikuti aturan pemerintah tentang kegiatan
ekstrakulikuler.
Kegiatan ekstrakulikuler yang
dilaksanakan diluar jam sekolah ini berupa ekstrakulikuler voli, drum band,
paskibra, futsal, sepakbola, pramuka, TPA/TPQ, dan lain-lain. “Kegiatan ekskul
di MANDEL (MAN Model) itu adalah voli, drum band, futsal, sekarang yang wajib
dalam kurikulum 2013 adalah kegiatan pramuka, dan masih banyak lagi ekskul
kita,” jelas Syamsul, Wakil Kesiswaan MAN Model Singkawang.
Ekskul yang dicanangkan oleh pihak
sekolah bukanlah semata-mata hanya menyalurkan minat dan bakat, tapi juga
menghasilkan atlit yang berprestasi, tenis meja salah satunya. 3 tahun terakhir
ini tenis meja sudah menyumbangkan 3 piala juara 1 lomba antar pelajar.
Namun ekstrakulikuler yang lebih
menonjol 9 tahun terakhir ini adalah ekskul bola voli. Sejak masa pembinaan
dipegang oleh Jumadi pada tahun 2005 inilah voli di sekolah yang berada di
jalan Veteran ini terus berkembang.
“Saya jadi guru pembina voli pada
tahun 2005, sebelumnya voli di MANDEL tidak terlalu baik, namun setelah saya
yang membina ya Alhamdulillah lebih baiklah dari tahun-tahun sebelumnya,” jelas
Jumadi yang juga sebagai pembantu membina drum band di MAN Model Singkawang.
Prestasi yang diraih sangat banyak,
baik dari se-Kota Singkawang hingga tingkat Provinsi. “Kemarin kita juara 4
dari 39 sekolah diseluruh Kalimantan Barat, kalau untuk di Kota Singkawang
sendiri kita udah sering juara 1,” tambahnya.
Untuk menjadi seorang pembina ekskul
tidaklah sembarang, mereka harus memiliki sertifikat pelatihan terlebih dahulu,
pihak sekolah tak ingin sembarang dalam mengembangkan minat dan bakat para
siswanya.
Jumadi asalnya bukanlah seorang pemain
voli, apalagi pelatih, tapi karena tertarik dengan permainan bola voli,
akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti pelatihan menjadi pelatih dan wasit.
Untuk jadwal ekskul voli sendiri itu
sama dengan jadwal ekdkul drum band, yakni Senin sampai Rabu. “ekskul voli dan
drum band itu sama dari hari Senin sampai Rabu, dari habis shalat Asar sampai
menjelang Maghrib,” ungkap Jumadi.
Sistem perekrutan atlit itupun tidak
sembarang, jadi dari pihak sekolah melakukan penyeleksian secara khusus sejak
siswa masih SMP/Sederajat atau sebelum melanjutkan pendidikan ke SMA/Sederajat.
“Jadi gini mas sistem perekrutannya
setiap tahun sekolah kita selalu mengadakan pertandingan voli antar
SMP/Sederajat se-Kota Singkawang, waktu pertandingan itulah kita data mana yang
bagus bermain, dan ketika mereka mau masuk SMA/Sederajat kita lihat apakah ada
nama-nama yang kita data kemarin masuk ke MAN Model Singkawang, kalau ada
langsung tak panggil,” jelas Jumadi.
Untuk mengadakan even atau acara
yang setiap tahun dilakukan, dana yang dikeluarkan itu berasal dari sekolah,
RAPBS dan dana dari simpatisan. “Klau mau mengadakan acara ya kita mengajukan
proposal ke pihak sekolah dan mencari dana dari simpatisan sebagai tambahannya,
kita tidak mau cari sponsor karena kita tidak ingin terikat,” tandasnya.
Selain itu ada kemudahan bagi siswa
yang berprestasi untuk masuk ke MAN
Model Singkawang. “kalau ada siswa yang berprestasi sejak SMP itu diberi
kelancaran masuk ke sekolah kita, contohnya kemarin ada yang menjadi pemain
mayoret terbaik se-Kalimantan Barat yang berasal dari SMP N 8 Singkawang,”
ungkapnya.
Pada masa kepembinaannya ini, tidak
ada yang diprioritaskan, semua anak sama dimatanya. “Misalnya kalau ada anak
yang bagus bermain voli tapi jarang latihan kita lihat dulu alasannya kenapa
jarang latihan ? kalau alasannya karena les atau membantu orang tua kita ada
toleransi, tapi kalau karena merasa sudah hebat tidak akan saya perdulikan. Nah
untuk anak yang sering latihan tapi permainannya kurang bagus, saya lebih suka
dan akan saya latih lagi sampai mereka menjadi atlit professional,” tegasnya.
Selama melatih ekskul voli dari
tahun 2005, ia tahu betul kapan anak itu bisa menjadi atlit voli yang
profesional, namun tahun ini ada sedikit yang berbeda. “Dari pengalaman saya
membina anak-anak, biasanya ketika mereka memulai dari kelas X (1 SMA), mereka
akan jadi nanti dikelas XII (3 SMA). Tapi tahun ini berbeda, ada 1 siswa yang
baru masuk kelas 1 dan sudah dipanggil untuk ikut Pekan Olahraga Pelajar Daerah
(POPDA) Kota Singkawang,” jelasnya
Itu merupakan prestasi yang
gemilang, baru kelas 1 SMA sudah bisa mewakili sekolah untuk ikut POPDA,
KEJURDA dan POPWIL, Ichbal Nursandi dan biasa dipanggil Ichbal, posisinya
sebagai spiker. Hal yang mencengangkan lagi adalah ia baru mendalami dunia voli
itu 1 tahun belakangan ini.
“Dulu saya pemain sepakbola, namun
karena tidak berkembang permainannya jadi saya pindah ke Voli 1 tahun lebih
ini,” ungkapnya disela-sela waktu istirahat sekolah.
“Selain itu juga karena sesuai
dengan postur badan dan niat sehingga saya bisa seperti sekarang ini, bukan
pemain sepak bola, tapi pemain voli,” tambah pria asal SMP N 8 Singkawang ini.
Kendala yang dialami oleh tim voli
MAN Model Singkawang adalah kegiatan les dan hujan. “sekarang pemain terbaik
kita kan rata-rata sudah duduk dibangku kelas 3, bentar lagi Ujian jadi banyak
les dan akhirnya mereka tidak bisa ikut latihan. Selain itu juga masalah kalau hujan
kita tidak bisa latihan, palingan Cuma pembentukan fisik aja di ruangan
tertutup,” jelas Jumadi.
Harapan demi harapan pun muncul dari
sang pembina, baik itu untuk sekolah maupun buat anak asuhannya. “Sya berharap
prestasi anak asuhan saya terus meningkat dari tahun sebelumnya dan pihak
sekolah terus mendukung ekstrakulikuler bola Voli,” jelasnya.
Posted by 5:30 AM and have
1 comments
, Published at
sekolahan terbodoh yang pernah gua temui, bunkan pintar malah banyak ganya sama seperti namanya model bangsat!!
ReplyDelete