Postingan Bebas tapi Tidak Sebebas-Bebasnya

Sekelumit Kisah Sahabat Bagian 1

Sekelumit Kisah Sahabat Bagian 1

(Dari Kiri) Ermin, Bathia Edra, Hendra (dibelakang), Alfandi, Agus (senior), dan Hafiz (Si Kentut)
Malam ini hujan baru saja reda setelah dari pagi tadi hingga menjelang Maghrib. Ku hirup segelas kopi hangat buatan ibuku dan disamping kopi juga ada goreng pisang. Lalu aku teringat kembali dengan sahabat-sahabatku yang setia. Sekarang masih dalam masa libur kuliah, jadi aku jarang bertemu dengan sahabat-sahabatku yang gokil abis dan pastinya ganteng. Ada baiknya ku perkenalkan terlebih dahulu mereka itu agar sobat flatulence dapat menilai sendiri bagaimana para sahabatku ?

Yang pertama bernama Alfandi, biasa dipanggil Evan. Orangnya kerdil namun umurnya sudah bisa dibilang tidak lagi bujangan. Kalau sobat flatulence bertemu dengan orang ini, sobat tidak akan percaya kalau dia telah ada sejak tahun ’92. Biasanya dia mengendarai sepeda motor Satria F. Orangnya sih asik banget sob, candaannya yang modernisasi dan banyak kata-kata aneh yang keluar dari mulutnya itu bisa mengocok perut. Yang identik dari orang ini adalah ketika ia mengeluarkan kata-kata baru itu, ada nada berbeda dalam ucapannya (kayak ngaji aja ya, sob). Nah sebagai contoh kata “ADUUHH” susah mau ditiru, sob. Pokoknya intinya candaannya itu gak jelas, tapi itulah yang membuatnya lucu. Kalo sahabat pengen ketemu dan kenalan dengannya, langsung dating aja ke Bukit Batu, Singkawang.

Sahabatku yang kedua bernama Andri Ardi, biasa kami memanggilnya Aan. Orangnya tinggi besar dan ia keluaran tahun ’93. Dia seorang pemain basket dan dulunya sebagai Purna Paskibraka, serta sebagai anggota Pramuka dan Saka Bahari. Aan menggunakan sepeda motor peninggalan alm. ayahnya (tapi sebenarnya dia menginginkan motor Byson, sob). Orang ini setia dengan rokok Accessnya, tapi belakangan ini kulihat ia sedang asyik menghirup rokok Surya. Selama musim liburan dan menjelang lebaran, ia dan adiknya bekerja sebagai penjual Marcun (Petasan be, Sob). Dulunya dia kuliah di ibu kota Kalimantan Barat, namun tidak kelar dan akhirnya berhenti. Setelah 1 tahun menganggur, ia akhirnya memutuskan kembali untuk kuliah. Sebenarnya kami tinggal 1 Kota, namun aku mengenali Aan waktu mendaftar kuliah.

Kita lanjut kepada sahabatku yang ketiga ya, sob. Namanya Bathia Edra, kalo di kampus dia biasa dipanggil Bahtia, namun di kampung panggilannya kadang angah, Jali (berasal dari nama pemberian kakeknya, Razali) dan Engkong (ini karena waktu dia bermain basket terjadi insiden kecelakaan dan tangannya menjadi engkong alias gak bisa lurus sob). Pria ini sama dengan Aan, satu daerah dengan tempat tinggal ku, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas. Dia juga pemain basket, sama dengan Aan. Orangnya ceroboh, namun kata-katanya yang gak tahan, sob. Kalo masalah teknologi terkini dia selalu tahu, kalo gak percaya, sobat flatulence Tanya aja dia sendiri. Sebenarnya Jali dan Aan bisa dibilang teman dekat, 1 sekolah dan rumah mereka pun berdekatan, namun mereka seperti Tom and Jerry yang selalu tak sepaham dan sering berantem (dalam arti pengerasan nada suara). Tapi inilah mungkin yang baru disebut sahabat sejati ya, sob ?
Jali memiliki kisah cinta yang rumit sepanjang yang ku ketahui, sebenarnya dia sudah punya pacar, tapi dia menyukai seorang wanita dikelas kami juga (playboy nih anak).

Berikutnya sahabatku yang keempat, namanya Ermin Iit Sutendi, kami biasa memanggilnya Ermin. Dia seorang putra Dayak campuran Madura dan ia tinggal di Kabupaten Bengkayang. Pria ini mempunyai seorang pacar bernama Asmida, kebetulan pacarnya satu kelas dengannya dan dengan ku (Cinlok nih ye). Yang membuatnya lucu adalah logat dayaknya itu loh, sob. Kalau kami berbincang dengannya, terkadang kami juga ikut logat dayaknya. Selain itu, dia orangnya kerewa’ battok (lihat aja ikan betok kalau dipukul-pukul masih aja menggeliat), tapi hal itu yang menjadi daya orang ini. Dan dia juga polos-polos liar, sob.
(Dari kiri) Andri Ardi (Aan), Si Kentut, Uray tanpa ekspresi, Ermin, fiqri (Dedek)

Selanjutnya adalah Fiqri Nasrullah, sahabatku yang kelima ini biasa dipanggil dedek. Dia orang Singkawang dan tamatan STM Singkawang. Orangnya asik banget sob, kalo diejek tuh gak diambil kehati (kejantung aje). Dia punya daya fikir dan daya ingat yang lumayan kuat diantara kami. Dia juga mempunyai seorang pacar, namun beda dengan kami jurusannya. Pacarnya anak prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, tapi berbeda jurusan tak lantas membuat mereka berbeda perasaan juga, sob. Kalau sobat membaca postingan ane yang “This is Fiorentina, We Need to Dream”, maka sobat akan data menemukan nama Fiqri, dialah yang ane maksud dipostingan tersebut.

To Be Continue !!



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Unknown, Published at 6:35 AM and have 0 comments

No comments:

Post a Comment