Postingan Bebas tapi Tidak Sebebas-Bebasnya

Ketidakmampuan Belajar yang Spesifik

Ketidakmampuan Belajar yang Spesifik

Model pembelajaran utama bagi siswa dengan ketidakmampuan belajar telah memandang mereka sebagai siswa yang pasif, dengan penguasaan keterampilan yang lebih diutamakan daripada pemahaman mereka. Walaupun paham tersebut populer, bermacam-macam model yang berorientasi pada keterampilan telah memberikan hasil yang sangat terbatas.

1.    Sebuah pandangan terhadap ketidakmampuan belajar
Para siswa dengan ketidakmampuan belajar mempunyai soal yang khusus dengan persepsi atau proses kognitif. Soal ini dapat mempengaruhi daya ingat atau kemampuan untuk bicara atau mengekspresikan ide dalam menulis, menerima informasi, baik lisan maupun tulisan, serta mengintegrasikan ide-ide yang abstrak.
Namun, hal itu tidaklah cukup untuk mengatakan bahwa seorang anak mempunyai ‘ketidakmampuan belajar’. Borasi (1994) memberikan pandangan-pandangan penting untuk para guru yang mempunyai siswa dengan ‘ketidakmampuan belajar’, yaitu sbb:
a.    Siswa dengan ketidakmampuan belajar mempunyai kecakapan mental, mereka tidak lamban/bodoh
b.    Klasifikasi dari ketidakmampuan belajar tidak akan berguna untuk guru saat di kelas jika tanpa penjelasan yang jelas tentang soal belajar yang khusus
c.    Ketidakmampuan belajar tidak mudah diatasi, bahkan mungkin tidak bisa diatasi
d.   Ketidakmampuan belajar seharusnya diimbangi dengan membantu siswa menggunakan kekuatannya
e.    Modifikasi pengajaran akan dibutuhkan untuk mengakomodasi anak dengan ketidakmampuan belajar secara spesifik
Oleh karena itu, kita (guru) seharusnya tidak pernah meminta anak dengan ‘ketidakmampuan belajar’ tersebut melakukan sesuatu yang merupakan kelemahan mereka.
2.    Penyesuaian untuk kesulitan belajar khusus
Ingat bahwa kekurangan kognitif atau ketidakmampuan untuk memproses, mungkin terjadi karena adanya masalah pada pendengaran, penglihatan, maupun keduanya. Jika seorang anak (siswa) telah diperiksa oleh seorang psikolog di sekolah, maka hasil tes tersebut akan berguna untuk memetakan kelemahan & kekuatan secara terperinci.
Bekerja sama dengan psikolog akan membantu kita untuk menemukan jalan mengadaptasi strategi-strategi pengajaran untuk mencegah kelemahan dan menggabungkan kekuatan tanpa perubahan yang besar dalam kurikulum.
a.    Penyesuaian untuk kelemahan perseptual
Terdapat beragam permasalahan perseptual, diantaranya masalah visual dan auditorial lainnya. Semuanya melibatkan kekacauan masukan. Seluruh wilayah dari permasalahan tersebut mungkin merupakan wilayah terjelas,
Berikut adalah beberapa saran khusus:
1)        Dudukkan siswa tersebut dekat dengan guru dan papan tulis
2)        Jaga laci atau tempat belajar mereka dari gangguan
3)        Jaga suara tetap lembut dan ulangi kembali ide-ide pokoknya
4)        Ketika sedangang menggunakan OHP bersama dengan seluruh siswa, maka jelaskanlah hanya ide pokok, soal, atau tugas dalam satu waktu (hindari tayangan gambar yang kompleks)
5)        Jaga kelas agar menghargai pentingnya hanya satu orang saja yang berbicara dalam satu waktu
6)        Ucapkanlah teks yang jelas dan cobalah untuk menghadap siswa saat berbicara dengan mereka
7)        Rancanglah LKS untuk anak-anak tersebut. Sediakan pola-pola untuk menitikberatkan semuanya
8)        Gunakan metode-metode untuk mengorganisasi tugas tertulis
9)        Gunakan tape recorder/headphones untuk instruksi-instruksi yang menjelaskan apa-apa saja yang mungkin sulit dijelaskan melalui benda-benda visual
10)    Sediakan model-model geometris jika memungkinkan
11)    Berikanlah seorang teman untuk membantu membaca, menjelaskan, dan mengulang kembali arahan-arahan yang diberikan.
b.    Penyesuaian untuk kelemahan daya ingat
Kelemahan daya ingat juga dapat diakibatkan oleh visual dan auditorial. Siswa dengan kelemahan memori jangka pendek dapat mempunyai masalah di pengulangan atau mengingat kembali sesuatu, bahkan dengan hanya beberapa detik saja.
Sedang, siswa dengan kelemahan memori jangka panjang boleh jadi terlihat tidak mempunyai kesulitan dengan materi saat sedang diterangkan, tapi tampak seperti tidak pernah belajar sama sekali setalah 1 (satu) hari atau seminggu kemudian. Penguasaan fakta-fakta dasar merupakan masalah bagi siswa dengan kelemahan daya ingat.
Guru dapat menghilangkan beban pada anak dengan cara memberi tugas dan arahan menjadi langkah-langkah kecil dan menyediakan seorang teman untuk membantunya mengingat (memori jangka pendek) dan untuk yang memori jangka panjang, membutuhkan pembelajaran lebih lanjut, praktek terus-menerus, dan penghubungan dengan ide-ide lain sebanyak mungkin.
Berikut saran tambahan khusus yang mungkin berguna:
1)        Terapkan satu instruksi dalam satu waktu
2)        Tanyakan pada satu atau beberapa siswa untuk melakukan instruksi-instruksi tersebut dengan bahasa mereka sendiri
3)        Tulis instruksi di papan tulis atau di fotocopy
4)        Ketika mengerjakan latihan atau soal secara lisan, izinkan juga siswa untuk mengerjakannya secara tulisan
5)        Izinkan penggunaan kalkulator
6)        Seringlah menggunakan tinjauan ulang singkat-latihan terdistribusi.
Kelemahan daya ingat cenderung terlihat pada latihan pengerjaan prosedur. Harus diingat bahwa tidak ada pengetahuan prosedural yang rutin, termasuk pemahaman akan fakta-fakta dasar yang seharusnya dapat membantu siswa dalam membentuk kemajuan untuk menemukan ide Matematika. Eksplorasi terhadap konsep-konsep baru tidak pernah tergantung pada penguasaan keterampilan.
c.    Adaptasi untuk kelemahan menggabungkan
Siswa dengan masalah menggabungkan biasanya memiliki kesulitan dalam ide abstrak dan pemahaman konsep. Siswa seperti ini sering mengalami kesulitan untuk membuat hubungan-hubungan kognitif yang dirasa mudah oleh siswa lain. Siswa dengan gangguan penggabungan mungkin dapat melakukan hal-hal prosedural dasar seperti penghitungan algoritma, namun sayangnya hal ini bukanlah yang pokok dalam sebuah kurikulum Matematika.
Prinsip dasar yang dapat digunakan untuk membantu siswa ini adalah dengan menggunakan pengalaman dan ide-ide yang telah biasa bagi mereka.
Berikut ini merupakan pendekatan yang lebih spesifik untuk dapat menolong siswa dengan kesulitan penggabungan:

1)        Gunakan model fisik yang dikenal sesering mungkin
2)        Mintalah siswa sesering mungkin untuk meceritakan apa yang mereka kerjakan dengan menggunakan kata-kata, gambar ataupun angka
3)        Seringlah minta penjelasan dan pembuktian untuk memperkuat kesadaran anak akan adanya ide baru dan membantunya membuat hubungan
4)        Izinkan adanya pengulangan/praktek terhadap ide konseptual baru
5)        Berilah semangat pada siswa untuk menyatakan kembali soal yang harus diselesaikan dengan kata-kata mereka sendiri
6)        Berikan kesempatan pada siswa tersebut untuk mengajarkan konsep mereka kepada temannya atau siswa yang lebih muda
d.   Adaptasi untuk kelemahan perhatian
Banyak (tidak semua) siswa dengan kemampuan belajar yang kurang juga mengalami gangguan kelemahan perhatian. Siswa seperti ini mengalami kesulitan kronis dengan perhatian yang sering teralih, kehilangan control, dan terkadang hiperaktif. Strategi berikut ini telah terbukti berguna:
1)    Bangunlah rutinitas yang sederhana dan dapat diprediksi dan didiskusikan dengan siswa
2)    Buatlah kegiatan belajar yang aktif dan menyertakan seluruh siswa
3)    Buatlah rencana bagi siswa untuk melakukan pekerjaan secara bebas dalam lingkungan atau suasana yang bebas dari gangguan
4)    Gunakan penanda untuk menarik perhatian siswa terhadap ide-ide penting
5)    Siapkan tugas dan latihan pendek
6)    Biarkan mereka bekerja bersama seorang teman

7)    Meminta mereka bekerja sama dengan seorang teman dekat untuk membentuk kelompok yang terdiri dari dua orang



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Unknown, Published at 5:08 PM and have 1 comments

1 comments:

  1. Pragmatic Play ᐈ Get 80 Free Spins for a €10 Casino
    Pragmatic Play has become one of the 카지노 안전 사이트 top online casino games suppliers in the gaming industry with over 80 000 games in its portfolio,

    ReplyDelete